🦘 Bagaimana Seharusnya Pemuda Indonesia Menyikapi Sumpah Pemuda Pada Saat Ini
Pandemivirus korona atau Covid-19 membuat banyak hal berubah, terumasuk rutinitas. Tetapi tahukah Anda, ini saatnya bagi kita untuk menunjukkan sikap nasionalisme dengan menjadi warga negara yang baik. Dalam situasi normal, kita sering disuguhi narasi kampanye dengan mengaitkan jiwa kepahlawanan dan cinta tanah air.
Taklama lagi Hari Sumpah Pemuda 2021 akan diperingati. Peristiwa bersejarah itu berkaitan dengan gerakan kemerdekaan Indonesia. Tak lama lagi Hari Sumpah Pemuda 2021 akan diperingati. Peristiwa bersejarah itu berkaitan dengan gerakan kemerdekaan Indonesia. Senin, 4 April 2022; Cari.
Semarang Idola 92.6 FM - Pada 28 Oktober 2018, bangsa kita memperingati Hari Sumpah Pemuda. Tahun ini, genap 90 tahun usia momentum bersejarah yang mampu menyatukan segenap elemen dari berbagai lintas daerah. Pada 9 dekade silam para pemuda mengucap ikrar: Kami putra dan putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Contohsikap. Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut beberapa contoh sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:. Menghormati budaya lain; Menghormati budaya lain mencerminkan sikap persatuan karena saling menghormati antara buidaya satu dengan yang lain, terlebih lagi kebudayaan di Indonesia sangat beragam.
Semangatapa saja yang dimiliki pemuda Indonesia pada saat terjadinya sumpah pemuda? SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
Sumpahpemuda adalah suatu peristiwa pernyataan sumpah atau janji para pemuda yang berdasarkan keputusan kongres pemuda ke II yang digelar pada 27-28 oktober 1928. Dan sekarang hari sumpah pemuda dirayakan setiap tanggal 28 oktober. Isi dari sumpah pemuda sendiri merupakan pengakuan bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjujung bahasa persatuan bahasa indonesia.
Sepertiyang tertuang dalam sumpah pemuda yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia", yang telah diikrarkan jauh sebelum Indonesia merdeka, pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi dari sumpah pemuda tersebut sampai sekarang masih terus dijaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keunikanyang hanya ada di Indonesia, dan tidak dimiliki negara lain. Tunjukkan kepada dunia walaupun banyak perbedaan, Indonesia tetap bisa bersatu bahkan semakin erat, dan tunjukkan bahwa perbedaan adalah daya tarik tersendiri di Indonesia, dan tunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang masyarkatnya untuk tetap berbuat kebaikan dan tetap
. GENERASI muda selalu memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perkembangan suatu bangsa dan negara karena mereka adalah kelompok sosial yang menentukan masa depan sebuah bangsa. Begitu juga Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kelompok muda memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga bulan Pemuda yang diperingati setiap bulan Oktober, Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olah Raga Menpora, terus berupaya membangkitkan semangat anak muda Indonesia dengan menggelorakan semangat untuk bersatu dan bangkit. Perjuangan memang tidak akan pernah sama, namun semangat sumpah pemuda di masa lalu dapat dijadikan inspirasi oleh generasi milenial saat ini untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kita perlu menilik dan merefleksikan kembali keterlibatan anak muda dan kontribusinya bagi bangsa Indonesia. Salah satu bukti tersebut dapat kita soroti dalam esensi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Tanggal ini selalu disambut secara gegap gempita oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengajak anak muda berperan aktif dalam pembangunan negeri ini. Peringatan Sumpah Pemuda berawal dari diselenggrakannya Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia. Kongres ini digagas oleh kelompok pemuda lintas etnis, suku, agama, dan budaya dari berbagai wilayah Hindia-Belanda saat ini Indonesia bagian Barat dan Timur. Kongres ini merupakan momen bersejarah dalam proses kemerdekaan Indonesia. Bagaimana tidak? Setidaknya 17 tahun sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan kolonial kesadaran untuk berbangsa dan memperteguh persatuan Indonesia telah disuarakan jauh lebih dulu. Agenda mereka adalah untuk mewujudkan persatuan bangsa yang dituangkan dalam ikrar yang berbunyi “bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu” yaitu Indonesia. Tidak berlebihan bila kita katakan bahwa kesadaran tersebut dibangun atas semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Sumpah Pemuda memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Bahkan hal tersebut menjadi titik awal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia serta menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat nasionalisme dan patriotisme untuk membebaskan negeri tercinta dari belenggu penjajahan Belanda dan langkah awal dalam melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Melalui Sumpah Pemuda kita banyak mengambil nilai-nilai positif yang merupakan representasi dari masyarakat Indonesia sehingga patut dicontoh oleh masyarakat kita dewasa ini, seperti gotong royong, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, perdamaian, kerukunan, musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, serta tanggung jawab. Laman Museum Sumpah Pemuda, Kemdikbud Museum Sumpah Pemuda, tampak depan. Rumah ini adalah rumah kos yang dipakai para pemuda untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Rumah ini dulu milik Sie Kong Lian. Generasi muda dan partisipasi politik Rekam sejarah Indonesia telah mencatat peran strategis anak muda dalam menentukan kemana bangsa ini akan dibawa. Oleh karena itu, pemahaman serta partisipasi politik yang sangat memadai penting untuk dimiliki oleh mereka untuk mengawal pembangunan bangsa di masa yang akan pernyataan Herbert McClosky bahwa partisipasi politik merupakan kegiatan sukarela suatu masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam menentukan penguasa dan mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah public policy, baik secara langsung atau tidak. Bukti keterlibatan politik mereka lainnya juga ditunjukkan melalui kritik dan protes besar terhadap Soeharto di era Orde Baru. Perjuangan mereka untuk menggulingkan rezim yang dinilai mengekang demokrasi dan kebebasan berpolitik berujung pada mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden. Momen tersebut sekaligus mengantarkan Indonesia ke era reformasi. Di era reformasi, kelompok muda sebagai garda depan masyarakat kembali menunjukkan perjuangan politiknya dengan menyuarakan protes keras terhadap omnibus law UU Cipta Kerja. Dalam agendanya, mereka mendesak Presiden RI untuk mencabut dan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perppu. Berbagai kelompok muda menyampaikan aspirasinya. Di antaranya, mereka yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia BEM SI meminta pemerintah untuk kembali meninjau ulang kebijakan yang dinilai belum secara maksimal melindungi masyarakat, khususnya mereka yang bekerja sebagai buruh. Terlepas dari kontroversi dari kebijakan ini, yang perlu kita soroti adalah peran generasi muda serta kontribusi mereka dalam menghilangkan segala bentuk ketidakadilan dan kesewang-sewangan kelompok penguasa yang berpotensi merugikan bangsa. Perjuangan generasi milenial untuk Indonesia Keterlibatan dan partisipasi politik aktif generasi muda Indonesia untuk mengawal pemerintah dalam membangun negeri ini adalah harapan seluruh masyarakat Indonesia bagi kemajuan bangsa. Namun, perjuangan generasi mudah tidak bisa kita samakan dengan apa yang dilakukan generasi muda pada tahun sebelumnya. Jika dulu perjuangan mereka lebih terfokus pada bagaimana membebaskan diri dari belenggu penjajahan dan rezim otoriter, konteks saat ini mereka memiliki tantangan dan cara berjuang yang berbeda. Saat ini, secara demografi jumlah usia produktif terbilang cukup besar sehingga membentuk kapasitas sejak dini dan perlibatan kelompok muda dalam bidang politik wajib dioptimalkan untuk menghadapi tantangan Indonesia di masa yang akan datang. Seperti diketahui bahwa pola perkembangan pemuda berbeda-beda tergantung dengan konteks zaman yang sangat menentukan posisi sebuah generasi. Oleh karena itu, pergerakan kaum muda harus disesuaikan dengan karakteristik zamannya. Raditya 2015 mengatakan bahwa menurut kajian media kelompok muda diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, antara lain generasi baby-boomer yang dalam kehidupan sehari-harinya mengandalkan pengalaman sosial nyata dan masih erat dengan cara berpikir primordialis dan feodalis. Kelompok berikutnya adalah generasi X dan Y yang cenderung lebih lentur dalam hal mobilitas, tidak perduli sistem, mandiri, dan terkadang anti kemapanan. Oleh karena itu, kemungkinan pelibatan aktif pemuda dalam politik juga memerlukan pendekatan dan strategi yang unik, tepat, dan baik. Memasuki era revolusi dan society generasi milenial akan menghadapi tantangan yang tidak mudah karena cepatnya perkembangan teknologi-informasi telah memaksa’ mereka untuk bersikap adaptif, kritis, observatif, luwes, dan visioner agar mampu bertahan dalam konteks persaingan global. Perlu diakui telah banyak sumbangsih generasi milenial dalam kemampuan mereka beradaptasi dengan teknologi yang luar biasa dan mencapai prestasi-prestasi mendunia. Oleh karena itu, pengembangan SDM dan pembangunan ekonomi dan politik yang berkelanjutan perlu menjadi fokus utama pemerintah, serta dapat direncanakan melalui pendidikan yang implementatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Selain itu, penting untuk mengintensifkan pembentukkan karakter dan pengetahuan sejarah bangsa untuk menunjang SDM dan pembangunan ekonomi karena keduanya merupakan komponen penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan nasionalisme, kecintaan terhadap tanah air, membangun toleransi terhadap keberagaman, serta menumbuhkan sikap humanis sehingga pemuda dengan segala potensi yang dimilikinya dapat berkontribusi menjaga dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
28 Oktober 1928 menjadi hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mengadakan sebuah kongres yang menyatakan bahwa tanah air, bangsa, dan bahasanya adalah Indonesia. Peristiwa itu kemudian kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah salah satu momen heroik dan bersejarah bagi bangsa ini. Karena pada kongres tersebut juga lagu kebangsaan kita Indonesia Raya diperdengarkan untuk pertama kalinya oleh sang pencipta Wage Rudolf Supratman. Itu membuktikan bahwa para pemuda memiliki andil yang besar untuk membawa bangsa ini keluar dari belenggu penjajahan. Peran pemuda di masa lampau sungguh luar biasa. Namun samakah perjuangan pemuda pada masa lalu dengan sekarang? Jelas berbeda. Pada masa lalu pemuda-pemuda berjuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Mereka berjuang melalui berbagai cara baik itu cara yang persuasif maupun represif. Segala cara mereka lakukan untuk membawa Indonesia menuju ke pintu gerbang kemerdekaan. Oleh karena itu, golongan muda adalah golongan yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang saat itu terjadi kekosongan kekuasaan sebagai dampak dari kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Dan sekarang, kita tidak perlu lagi mengangkat senjata untuk melawan penjajahan, kita juga tidak perlu lagi merobek bendera biru pada bendera Belanda. Yang kita lakukan sekarang adalah mengisi kemerdekaan yang sudah mereka raih dengan susah payah pada masa lalu. Bung Karno pernah berkata bahwa perjuangannya lebih mudah karena melawan bangsa asing, sementara perjuangan kita akan lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri. Kata-kata Bung Karno seperti sebuah ramalan. Pada saat ini, kita menghadapi berbagai gerakan yang secara terstruktur, masif, dan sistematis ingin mengganti dasar negara Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan sudah semakin terang-terangan dan nyata ingin mengubah Pancasila. Dan pergerakan mereka sudah semakin terasa dimana mereka bertindak intoleran dan merasa sebagai raja. Kebebasan beragama mulai dikekang dimana banyak berita yang mengabarkan seperti pelarangan ibadah di Cilegon, pelarangan kebaktian kebangunan rohani KKR di Yogyakarta, sampai pembakaran rumah ibadah di Tanjung Balai dan Tolikara. Hal ini jelas merupakan mencederai sila pertama kita yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa dimana kebebasan beragama dijamin dan dipertegas dengan Undang-Undang. Tapi apa nyatanya? Hukum rimba justru berkuasa di negara hukum ini. Selain intoleransi yang kita hadapi sekarang adalah radikalisme yang bibit-bibitnya semakin berkembang saat ini. Sekarang mengkafirkan orang adalah hal yang lazim dilakukan. Bahkan saat Pilkada di daerah beberapa waktu lalu, seseorang yang berbeda pilihan politik dengan mayoritas dikatakan kafir, antek aseng, komunis, munafik. Bahkan jenazahnya diancam tidak akan dishalatkan. Hal ini jelas merupakan ancaman bagi negara kita yang menganut sistem demokrasi. Saya berpikir bahwa itulah tantangan kita sebagai pemuda penerus generasi bangsa. Sebagai pemuda kita harus tetap bersatu dan solid demi menjaga NKRI yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Indonesia adalah negara majemuk yang kita harus sadari itu. Oleh karena itu, kita tetap bersatu. Sebagai pemuda, kita adalah generasi penerus, kitalah yang akan menjadi penerus bangsa ini untuk melanjutkan cita-citanya. Oleh karena itu, kita harus berpegang teguh pada Pancasila dan menanamkan dalam pikiran kita makna dari sila-sila tersebut. Dengan demikian peran kita sebagai generasi penerus bisa menjadi lebih baik. Pemuda, kita harus kritis dalam menyikapi segala sesuatu. Kita harus percaya bahwa Pancasila adalah yang terbaik bagi kita. Jangan mudah termakan doktrin-doktrin lain. Jangan mudah juga tergiring opini untuk hal yang negatif. Kita harus menjadi diri sendiri. Kita harus menjadi penguasa atas diri kita dan juga menjadi pemimpin bagi raga kita. Ingat isi dari Sumpah Pemuda kita semua berbangsa, berbahasa, serta bertanah air satu, Indonesia. Jangan khianati perjuangan para pahlawan dengan mengganti dasar negara Indonesia. Mari pemuda, tujuan sejati sudah menunggumu tetaplah pada pendirian semula. Lalu dimana artinya berjuang, tanpa sesuatu pengorbanan? Mari kita bersatu seperti dahulu, mari kita lihat dan kita akan menemukan keinginan luhur yang akan terjangkau semuanya. Bangkitlah pemuda Indonesia!!
Jawaban1. Rajin Belajar & Berpestasi2. Menjungjung Toleransi3. Kerja Bakti4. Mengulas Sejarah & Belajar Budaya5. Menjungjung Bahasa IndonesiaPenjelasan1. Rajin Belajar & BerpestasiPara pemuda zaman dulu punya semangat yang tinggi untuk memajukan Indonesia. Hal itu lah yang harus ikut kita tanam di diri masing-masing. Nggak cuma itu, untuk membangun negeri dan bangsa ini pastinya dibutuhkan sumder daya manusia yang Menjungjung ToleransiSaling menghargai atau tolenrasi jelas menjadi salah satu poin bangsa ini bisa bersatu. Jadi, hal termudah yang bisa kita lakukan untuk memaknai Sumpah Pemuda adalah dengan menghilangkan sifat egois atau selalu merasa paling benar. Kita harus menyadari bahwa Indonesia berdiri dengan ragam suku, budaya, dan agama yang seharusnya bisa membuat kita lebih terbuka untuk membangun bangsa bersama-sama. 3. kerja baktiNilai sosial yang bisa diambil dari Hari Sumpah Pemuda salah satunya adalah kerja bakti atau gotong royong. Yap, kegiatan yang satu ini pasti udah sering kita dengar. Memang sederhana, tapi hal ini lah yang dulu bisa memperkuat persatuan para pemuda. Kita bisa gotong royong melakukan hal yang positif bersama teman-teman kita. Bisa dimulai dari hal terkecil dulu misalnya, kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah atau ikut kegiatan relawan membantu korban bencana. 4. Mengulas Sejarah & Belajar BudayaHal lain yang bisa lakukan untuk memaknai Sumpah Pemuda adalah dengan mengulas kembali sejarah terdahu sambil belajar mengenai berbagai macam budaya Indonesia yang kaya. Dengan begitu, kita bisa terinspirasi oleh perjuangan para pemuda zaman dulu dan mengikuti perjuangannya. 5. Menjungjung Bahasa IndonesiaHari Sumpah Pemuda menjadi peristiwa yang penting bagi lahirnya bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa pemersatu bangsa. Nggak ada salahnya kita jago dalam berbahasa asing seperti Inggris, Jepang atau Korea. Justru,hal itu bagus untuk masa depan. Tapi, jangan sampai kita lupa dengan bahasa kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus menguasai bahasa Indonesia, berbahasa yang baik dan benar, dan pastinya bangga berbahasa Indonesia.
bagaimana seharusnya pemuda indonesia menyikapi sumpah pemuda pada saat ini